Jumat, 16 Mei 2008

kepemimpinan

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan perlu dilakukan karena :

  1. sehubungan adanya kebutuhan-kebutuhan manusia secara individu, kelompok atau, organisasi.
  2. alat penyelesaian konflik baik antar individu, kelompok, organisasi, dalam tataran internal ataupun eksternal.
  3. membentuk atau menciptakan norma-norma bersama dalam rangka mengatasi perilaku menyimpang dari para anggota organisasi.
  4. sebagai fenomena sosial yang luar biasa, karena dengan kepemimpinan maka dapat menciptakan dunia yang aman atau sebaliknya.

Kekuasaan

Konsep kepemimpinan dan kekuasaan merupakan terjemahan dari POWER. Kekuasaan merupakan sarana bagi atasan untuk mempengaruhi p0erilaku anggota 0organisasi/kelompok.

Selain itu dengan kepemimpinan dapat diartikan sebagai inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola untuk bertindak dalam rangka mencari jalan pemecahan bersama.

Membangun partisipasi anggota tidaklah mudah karena subjeknya adalah manusia dengan latar belakang budaya dan pendidikan yang berbeda karena itu diperlukan kajian-kajian secara sistematis dan kegiatan-kegiatan lingkup komunikasi antar pimpinan dengan anggota, serta komunikasi anggota dengan anggota.

Kelompok

Dalam kelompok akan terjadi berbagai macam interaksi kerja. Bila pimpinan dapat memfasilitasi perilaku-perilaku positif yang muncul dengan meningkatkan komunikasi verbal dan non verbal maka situasi kerja yang positif akan melahirkan perubahan perilaku yang diinginkan bersama.

Menurut Miftah Thoha ( 1998) kepemimpinan adalah kemauan tiap pemi9mpin dalam memengaruhi dan menggerakkan bawahannya sedemikian rupa sehingga para bawahannya bekerja dengan semangat, bersedia bekerja sama dan mempunyai disiplin yang tinggi di mana bawahan terikat pada suatu kelompok secara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama.

GERGE R.TERRY

Bahwa kepemimpinan adalah aktivitas untuk memengaruhi orang-orang agar yang diarahkan dapat mencapai tujuan bersama.

Pemimpin dikatakan berhasil dalam memengaruhi hal itu terlihat dari sikap dan perilaku antara lain : - bawahan sendiri menyukai

- bawahan dengan sukarela menghormati

- bawahan sadar atau mengagumi

- komit terhadap permintaan pemimpin.

Dua hal dalam pemikiran pemimpin :

  1. hak untuk memimpin sering diberikan secara sukarela kepada pemimpin oleh beberapa orang atau oleh semua anggota kelompok.
  2. Kepemimpinan yang mencakup motivasi anggota kelompok memperbesar energi dalam mencapai tujuan kelompok.

Tiga faktor yang berkaitan dengan kelompok dalam terjadinya proses kepemimpinan:

  1. pemimpin dapat menunjukkan penyebab terjadinya sesuatu
  2. hubungan antara perilaku pimpinan dan pengaruhnya dapat diamati
  3. komit terhadap permintaan pemimpin.

Gary Yulk (1989) enam unsur utama yang berinteraksi satu dengan yang lain dan berkaitan dengan efektivitas seorang pemimpin :

1. trait dan kemempuan pemimpin yan meliputi atribut fisik, kepribadian, pengatahuan, dan ketrampilan teknis.

2. kekuatan pemimpin dapat dianalisis dari kekuatan posisi, hadiah,dsb

3. perilaku aktal pemimpin kosep yang berkaitan adalah perilaku tersebut dapat diorientasikan terhadap tugas untuk dikerjakan.

4. variabel-variabel situasional berkaitan baik dengan variabel eksternal ataupun internal seperti kekuatan politik, ekonomi, dan sosial.

5. budaya organisasi yang tidak boleh diabaikan

6. hasil jangka pendek dan jangka panjang.

PERBEDAAN KONSEP PIMPINAN

Antara 1. leadership dan management

2. leader dan manager

3.formal leader dan informal leader

4.kepemimpinan langsung dan tidak lansung.

LEADERSHIP

  1. ruang lingkup lebih luas
  2. umum
  3. mengarah pada kemampuan individu
  4. menggantungkan kepada sumber-sumber yang ada dalam dirinya.
  5. tidak terbatas pada jalur komunikasi struktur.
  6. hubungan lebih bersifat personal.

MANAGEMENT

  1. ruang linkup lebih sempit
  2. khusus
  3. mengarah pada sistem dan mekanisme kerja
  4. menggantungkan kepada dana dan daya
  5. terbatas pada jalur komunikasi struktur
  6. lebih bersifat impersional.

LEADER

  1. berdasar pemilihan dan pengangkatan
  2. sebagai pencetus ide
  3. pengikutnya lebih banyak
  4. pengaruhnya lebih luas
  5. bagian mutlak dari pengikutnya
  6. bertanggung jawab secara keseluruhan
  7. setiap pemimpin harus mampu memimpin, membimbing, dan menggerakkan para pengikutnya.

MANAGER KEPALA

1. berdasarkan pada pengangkatan dan tidak dipilih

2. sebagai penguasa dan pelaksana

3. pengikut / bawahan lebih sedikit

4. pengaruhnya lebih sempit.

5. bukan bagian mutlak dari pengikutnya.

6. bertanggung jawab sebatas atasan dan bawahan.

7. setiap manager belum tentu bisa memimpin, membimbing, dan menggerakkan bawahannya.

FORMAL LEADER

  1. memiliki legalitas formal sebagai pemimpin
  2. organisasi formal yang menunhjukkan mereka sebagai pemimpin
  3. mempunyai backing oleh organisasi formal
  4. memperoleh balas jasa dari pihak-pihak tertentu berkaitan dengan jabatan mereka
  5. dapat mencapai promosi
  6. dapat dimutasikan
  7. selalu memiliki atasan
  8. apabila melakukan kesalahan akan mendapat sanksi.

INFORMAL LEADER

tidak mempunyai penunjukkan formal sebagai pemimpin

  1. masyarakat dan kelompok tertentu yang menangkat sebagai pemimpin
  2. tidak punya backing
  3. pada umumnya tidak mendapatkan balas jasa
  4. tidak pernah mencapai promosi
  5. tidak pernah dimutasikan
  6. tidak mempunyai atasan dalam arti formal
  7. apabila melakukan kesalahan akan mendapatkan sanksi berupa kurang ditaatinya lagi selaku pemimpin informal.

Kepemimpinan langsung:

Kegiatan dan pengaruhnya dilakukan dengan melalui : sikap, perbuatan, dan tingkah laku yang dilaksanakan secara face to face dari pemimpin kepada pengikutnya.

Kepemimpinan tidak langsung :

Kegiatan dan pengaruhnya yang dilakukan oleh pemimpin terhadap para pengikutnya melalui media massa.

Tiga pertanyaan yang yang disorot dan pardebatan berbagai obsesi para ilmuwan tentang kepemimpinan.

  1. apakah seorang pemimpin dilahirkan atau ditempa?

Dalam hal ini ada yang berpendapat bahwa seorang pemimpin tersebut dilahirkan. Hal ini dikarenakan bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif karena orang tersebut dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan hal ini terlepas dari perjalanan hidup yang bersangkutan dari situasi yang timbul maka akan menempatkan seseorang tampil pada panggung kepemimpinan dan akan efektif dalam menjalankan fungsi kepemimpinan.

Sementara ada juga yang berpendapat bahwa pemimpin ada karena terbentuk dan ditempa. Caranya dengan memberikan kesempatan yang luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkembangkan efektivitas kepemimpinan. Artinya kepemimpinan dapat dipelajari dengan pendidikan dan latihan yang terarah dan intensif berbagi gaya kepemimpinan yang dipandang paling cocok dengan persepsi dan kepribadiannya.

Dari pandangan di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa kepemimpinan yang efektif akan terwujud apabila :

-seseorang secara genetika mempunyai bakat-bakat memimpin

-bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan pemimpin

-ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang umum ataupun yang menyangkut teori kepemimpinan.

  1. Apakah efektivitas seorang pemimpin dapat dialihkan dari satu organisasi ke organisasi yang lain oleh seorang pemimpin yang sama.

Berdasarkan empiris jawabannya, tidak dengan sendirinya menjamin keberhasilan berikutnya memimpin organisasi lain atau yabg sejenis, namun ditentukan oleh kemampuan penyesuaian pemimpin yang bersangkutan terhadap semua unsur yang terdapat pada organisasi tersebut.

  1. Apakah suatu gaya kepemimpinan tertentu yang menjadi ciri seseorang yang menjabat sebagai seorang pemimpin digunakan secara konsisten.

Apakah kepemimpinan seseorang bersifat fixed?

Terdapat dua anggapan terhadap hal ini pertama pihak yang beranggapan bahwa kepemimpinan seseorang tidak berubah terhadap situasi yang bagaimanapun.

Dan di pihak lain berpendapat bahwa gaya kepemimpinan seseorang bersifat situasional, dalam praktek pandangan ini tidak ada seorang pimpinan yang sangat konsisten menggnakan satu gaya kepemimpinan terlepas dari situasi yang dihadapinya. Artinya keefektifan seseorang dalam memimpin tergantung dari kemampuannya membaca situasi yang dihadapinya dan disesuaikan dengan gaya kepemimpinannya sehingga kepemimpinan yang dihadapinya menjadi efektif.

TIPOLOGI KEPEMIMPINAN

a.tipe otokratik

pemahaman secara literatur dan analisis yang rasional tentang tipe kepemimpinan otokratik dipandang sebagai karakteristik yang negatif.

Persepsi :

Merupakan orang yang egois. Egoisme yang besar akan memungkinkan yang bersangkutan akan memutarbalikkan kenyataan yang sebenarnya sehingga sesuai dengan apa yang secara subjektif diinterpretasikan sesuai dengan kenyataan.suatu tindakan akan dinilainya benar apabila tindakan tersebut memudahkan untuk mencapai tujuan yang dianggap menguntungkan dirinya dan apabila ada yang mencoba menghalanginya maka akan dianggap menentang dia.

Berdasarkan hal di atas, maka pemimpin yang otoriter akan menunjukkan berbagai sikap yang menonjolkan kekuatannya antara lain :

  1. kecenderungan memperlakukan bawahan sama dengan alat,sehingga akan timbul rasa kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
  2. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahan.
  3. Pengambilan keputusan tanpa mengikutsertakan para bawahan dan memberitahukannya keputusan tersebut hanya untuk dilaksanakan.

Dalam prakteknya para pemimpin yang otoriter akan menggunakan gaya kepemimpinan :

*. Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya

*. Menunjukkan kekakuan dalam meningkatkan disiplin

*. Bernada keras dalam memberikan perintah

*. Menggunakan pendekatan punitif dalam hal terjadinya penyimpangan oleh bawahan.

b.tipe paternalistik

tipe ini terdapat pada masyarakat yang masih bersifat tradisional, umumnya masyarakat yang agraris. Popularitas pemimpin disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

  1. kuatnya akatan primordial
  2. sistem kekeluargaan yang luas
  3. kehidupan masyarakat yang komunalistik
  4. peranan adat yang masih kuat dalam bermasyarakat
  5. masih dimungkinkannya hubungan pribadi yang intim antara seorang anggota masyarakat dengan anggota masyarakat lainnya.

Ciri utama dari masyarakat ini adalah : rasa hormat yang tinggi yang ditunjukkan masyarakat pada orang tua atau tokoh adat, ulama, dan guru.

Persepsi seorang pemimpin yang paternal dalam hal peranannya sangat diwarnai oleh harapan dari para pengikutnya. Pada mumnya harapan tersebut berwujud supaya pemimpin mereka mampu berperan sebagai bapak yang bersifat melindungi dan layak dijadikan sebagai tempat bertanya dan untuk mendapatkan petunjuk.

Para bawahan mengharapkan pemimpin ini tidak bersifat mementingkan diri sendiri melainkan memberikan perhatian terhadap kesejahteraan para bawahan.

Dengan penonjolan dominasi keberadaannya dan penekanan kuat pada kebersamaan gaya kepemimpinan ini lebih bercorak pelindung, bapak, dan guru.

Artinya kebersamaan bagi para anggota organisasi sedangkan pemimpin yang bersangkuatan berada di atas para anggota tersebut.

c. tipe laissez faire

hal ini dipandang bahwa pada umumnya organisasi akan berjalan lancar karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang telah dewasa yang mengetahui tujuan organisasi, sasaran yang ingin dicapai, tegas yang akan dilaksanakan masing-masing anggota sehingga seorang pemimpin tidak perlu terlalu serinh melakukan intervensi terhadap organisai.

Nilai-nilai tipe kepemimpinan ini dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya bertolak dari filsafat hidup : bahwa pada dasarnya manusia memiliki rasa solidaritas dalam kehidupan bersama, mempunyai kesetiaan pada sesama dan pada organisasi, taat pada norma yang telah disepakati bersama.

Dengan mengidentifikasikan karakteristik utama pemimpin laissez faire ditinjau dari kriteris persepsi,nilai, sikap,dan perilaku diatas maka gaya kepemimpinan laissez faire adalah :

    1. pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif
    2. pengambilan keputusan diserahkan kepada para penjabat pimpinan yang lebih rendah dan pada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal yang harus terlibat keberadaannya.
    3. Status quo organisasional tidak terganggu
    4. Pertumbuhan dan perkembangan kemampuan berpikir dan bertindak yan inovatif dan kreatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan.
    5. Sepanjang dan selama para anggota menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai intervensi pimpinan dalam perjalanan organisasi berada pada tingkat yang minimum.

d. tipe demokratik

menurut berbagai kalangan tipe pemimpin yang paling ideal dan paling didambakan adalah pemimpin yang demokratik, walaupun diakui bahwa tipe ini tidak selalu paling efektif dalam kehidupan organisasional, karena ada kalanya dalam bertindak dan mengambil keputusan bisa terjadi keterlambatan karena keterlibatan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan tersebut.

Pemimpin dengan tipe ini mengangap peranannya selaku koordinator dan integrator berbagai unsur dan komponen organisasi sehinga bergerak sebagai suatu totalitas. Sehingga pendekatan yang digunakan bersifat holistik dan integralistik. Pemimpin ini menyadari dengan memberikan kelongaran pada bawahan maka akan menimbulkan kecenderungan di kalangan pejabat bawahan merasa menjadi penentu dalam pencapaian tujan organisasi, namun hal tersebut akan dibiarkan selama belum merusak mekanisme kerja secara keseluruhan.

Nilai filsafat hidup yang dimiliki oleh tipe ini tentu tidak dimiliki oleh tipe lain secara keseluruhan, seperti sebagian kecil yang dianut oleh laissez faire yang manifestasinya tidak senada dengan pemimpin demokratik.

Pendekatan yang manusiawi, cara bertindak yang mendidik bukanlah suatu kelemahan, melainkan sebagai salah satu sumber kekuatan pemimpin bertipe demokratis. Sehingga ia akan menjadi pemimpin yang disegani bukan ditakuti.

Pemimpin yang demokratik dihormati dan disegani bukan ditakuti karena perilakunya dalam memberikan motivasi, mengembangkan inovasi dan kreativitasnya, serta bersungguh-sungguh mendengarkan pendapat, saran dan bahkan kritik orang lain tertama bawahannya dan satu lagi karakteristik kepemimpinan demokratik yaitu dengan cepat menunjukkan penghargannya pada bawahan yang berprestasi tinggi dengan berbagai cara dan akan bangga bila bawahan memiliki kemampuannya sendiri.

Tugas individu

KEPEMIMPINAN

DINAR ARI SANGGA

0601113481

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2008

Tidak ada komentar: